Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan yang bersamaku ketika sunyi-Pidi Baiq
Sabtu pagi tanggal 14 April 2018 sehabis sholat subuh, mataharipun masih tersipu malu untuk menampakkanya, udara dingin masih menyelimuti daerah Jati Ranggon. Aku dan Istriku bergegas menghampiri taksi Blue Bird yang sudah 20 menit menunggu di depan rumah kami. Sehari sebelumnya, tepatnya jum’at malam jam 23.00 WIB aku memesan taksi Blue Bird melalui aplikasi My Blue Bird untuk keberangkatan esoknya. Kamipun akhirnya berangkat menuju Holland Bakery Pinang Ranti untuk bertemu dengan teman-teman Komunitas Easy Writing. Holland Bakery menjadi salah satu meeting point bagi Komunitas Easy Writing sebelum berangkat menuju Bandung Dengan kecepatan sedang (antara 50-60 KM/Jam) si burung biru menyusuri jalan raya hankam yang masih lengang dan sepi.
Akhirnya kamipun sampai di Holland Bakerry tepat pukul 05.30 WIB. Suasanapun nampak masih sepi dan belum ada satu orang dari teman Komunitas Easy Writing yang datang. Satu persatu peserta berdatangan, mulai dari Mas Nyuwan dan Istrinya, hinga Mbak Hanni yang diantarkan suaminya. Sambil menunggu peserta lainnya, kami bercengkrama dan saling menyapa. Akhirnya bus dengan no polisi B 7535 BAA yang dikemudikan Pak Wasiman datang dengan membawa peserta Mbak Siti Bahiyah bersama suami, dan Mbak Sri Purwanti. Mereka berangkat dari meeting point di Family Mart Bulungan Blok M. Beriringan setelahnya datang Mbak Nenny, Eyang dan Mbak Eva dengan si burung biru.
Sebelum berangkat, Mbak Nenny mengabsen peserta yang mengikuti kegiatan My Tri My Book with Big Bird Jalan-Jalan Goes To Bandung Sparkling. Total peserta yang mengikuti kegiatan ini seharusnya berjumlah 22 orang, akan tetapi batal 2 orang dikarenakan sakit. Sambil Mbak Nenny mengabsen peserta, kami masih menunggu lagi peserta yang masih dalam perjalanan menuju Pinang Ranti. Dengan wajah penuh senyum kamipun akhirnya berangkat menuju Bandung tepat pukul 07.30 WIB, mundur satu jam dari jadwal semula.
Sepanjang perjalanan dalam keseruan dan penuh rasa kekeluargaan sambil menikmati padatnya jalan tol menuju Bandung kami saling memperkenalkan diri satu sama lain. Acara di dalam bus Big Bird dibuka oleh Mbak Neny selaku admin grup WA dan salah satu inisiator kegiatan My Trip My Book. Selanjutnya kami saling memperkenalkan diri. Perkenalan dimulai oleh Eyang Retno dan di akhiri oleh Mbak Ade Echsiana. Setelah kami memperkenalkan diri, Mas Nyuwan sebagai pengasuh komunitas memberi materi tentang kepenulisan dan sedikit berkisah tentang dirinya awal mula terjun didunia pena.
Usai Mas Nyuwan memberi materi, kamipun dipersilahkan bergiliran untuk bercerita tentang romantika kehidupan. Awal mulanya saya malu dan grogi berdiri didalam bus untuk berkisah kasih bertemu dengan istri. Dengan dorongan istri, akupun memberanikan diri merajut kata-kata dihadapan teman-teman. Berikutnya Mas Hoirudin mengisahkan romansa cintanya bertemu dengan istri (Mbak Indah Parasanti). Mas Hoirudin mengisahkan cintanya dengan sebutan logika bertemu bahasa. Bagiku itu adalah kisah yang menarik, “karena dengan bahasa maka cinta akan menemukan logikanya tersendiri, dan bahasa itu adalah CINTA” Bayu Ahmad Dianto. Pasangan selanjutnya adalah Mbak Siti Bahiyah dan Mas Maksum, kisah kali ini berbeda dari kisahku dan Mas Hoirudin.
Jika Aku dan Mas Hoirudin berkisah tentang perjalan dalam menemukan cinta, kali ini Mas Maksum dan Mbak Siti Bahiyah berkisah tentang merayakan cinta dalam 23 tahun kebersamaan. Mas Maksum bercerita tentang naik turunya gelombang cinta serta cobaan datang silih berganti. Perjalanan cinta yang panjang Mas Maksum dan Mbak Siti Bahiyah menguatkan keduanya. Pelajaran yang dapat saya ambil dari kisah mereka adalah kekuatan cinta dan do’a. Bagiku 23 tahun bukanlah waktu yang singkat untuk mengarungi pasang surut dalam kebersamaan cinta. Butuh tekad yang kuat serta do’a kepada Sang Maha Cinta yaitu Alloh SWT.
Tak terasa denting waktu menunjukkan jam 13.00 WIB, dan kamipun belum sampai di tempat tujuan. Tujuan pertama kami dalam acara ini adalah The Lodge Maribaya lembang Bandung. Hal ini sesuai dengan program dari Big Bird Jalan-Jalan yaitu Bandung Sparkling. Dengan kemacetan yang luar biasa, perjalanan dari Jakarta menuju Bandung membutuhkan waktu hingga 9 Jam, akan tetapi hal itu justru membuat kami lebih menikmati perjalanan dengan berbagi pengalaman dan romansa kehidupan para peserta dan membuat kami lebih akrab dan kekeluargaan.
Akhirnya kami memangkas tujuan yang semula empat tujuan menjadi hanya satu tujuan yakni Kebun Begonia Lembang. Kami tiba disanapun waktu menunjukkan pukul 16.00 WIB. Di lokasi wisata Kebun Begonia kamipun hanya 2 jam menikmati area wisata tersebut, karena jam 18.00 WIB wisata Kebun Begonia tutup. Setelah menikmati hanya sesaat dan berfoto-foto ria bersama para peserta, kami pun langsung bertolak ke Jakarta.
Ujung Aspal, 21 April 2018
Bayu Ahmad Dianto
0 Comments