Amarah dan Do’a

Bertahan dalam kerasnya kehidupan
Di penghujung waktu penantian
Terlukis kenangan miris yang membuat sukma menjerit
Rintihan hati yang kerap terasa
Meninggalkan coretan yang tak pernah hilang

Entah dimana cerita akan berakhir
Mungkinkah berakhir dengan harapan yang nyata?
Goresan tinta emas bisa membuat hidup berwarna

Namun apa daya dan upaya
Menumpahkan satu warna hitam yang membuat lara

Kelam mencekam hanya itu yang terlihat
Warna itu yang selalu ada
Kapankah penantian ini akan berakhir?
Sungguh teramat dalam perih yang terasa

Pernak-pernik kehidupan bagaikan nestapa
Yang membuat gemuruh kemarahan memuncak
Api membara hilang sudah kesejukan
Musim semi telah berlalu dan tinggallah kenangan

Sejuta amarah telah tersembunyi

Senyum yang merekah seperti ilusi
Meskipun dengan jeritan luka yang teramat mendalam
Mencoba tegar dalam kelam

Lelah sudah dalam fatamorgana
Bagaikan tulang rapuh dalam gemuruh
Cinta, harapan dan impian membuat bertahan
Membuat lara menjadi bahagia
Cukup sudah untaian nada dunia

Bersimpuh dalam untaian do’a yang penuh makna

Karya Bayu Ahmad Dianto
Jombang, 27 Desember 2003
Categories: PUISI

0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *